Sabtu, 25 Februari 2017

Satu Alasanku

Banyak sekali kata yang ingin aku ungkapkan tapi tak sempat tersampaikan. Karena keadaan tak memberikan banyak kesempatan padaku. Sudah habis waktuku. Di akhir perjumpaan itu aku coba melatih diri merangkai kata untuk menyampaikan maksud tujuanku. Dan simpulku benar, aku tergambar salah di ujung kisah. Sebab kau tak mengerti arti maksudku mengambil langkah ini.

Ada sejuta alasanku memutuskan mengakhiri kisah denganmu yang berjalan  hampir 1 windu. Waktu yang tidak sebentar, jika kita menikah dalam kurun waktu seperti itu, anak kita mungkin sudah masuk sekolah dasar. Yang ku tahu, waktu berlalu indah, hari-hari rasanya selalu hadir jutaan pelangi dengan background taman bunga nan sejuk selepas hujan. Tapi itu tak berlangsung lama karena aku merasakan titik jenuh dan hampa luar biasa denganmu. Aku seakan kehilangan sesuatu dalam hidup, kedamaian sepertinya tak ada dalam hatiku, malu pada diriku, merasa berdosa dan salah atas pilihanku. Semua itu menghantuiku, mengguncangkan keteguhan hatiku untuk tetap bertahan pada cintamu.

"Aku ingin pulang dan merasakan ketenangan, aku ingin hijrah" lebih tepatnya "aku inginkan kita hijrah"
Ini yang ku mau,, aku ingin kita sama-sama memperbaiki diri menuju pribadi yang lebih baik. Meninggalkan kisah tak berujung tanpa kepastian. Memperbaiki hal-hal yang salah di hidup kita masing-masing, menata cinta yang seharusnya. Kita salah telah menduakan cintaNya dengan cinta secepat kilat tanpa memperhitungkan akibatnya. Terlalu lama kita tersesat hingga hilang arah dan lupa jalan pulang.

Apa kamu mengerti maksudku ?
Tak mau kah kamu mengurangi dosa dari cinta yang salah ?
Sebelum habis waktu kita di dunia. Ayo pulanglah. Apa kau tau seberapa besarnya aku merasakan sakit menahan luka membendung cinta yang di rasa ?
Ku bunuh mati rasa itu dengan ketegaanku saat itu membiarkan cintaku sendirian merasakan cinta dan rindu. Pelan-pelan aku telah membunuh cintamu untukku. Taukah kamu sesekarat apa aku waktu itu ?
Namun di tengah hilang dayaku, Allah menguatkan aku. Menyadarkan bahwa cinta dunia hanya sementara, hijrah adalah merelakan dunia hanya untuk akhirat semata. Hijrah itu pengorbanan, melepaskan kesenangan fana demi syurga. Hijrah itu bukan hanya raga tapi juga jiwa. Mempersembahkan cinta kita untuk Allah semata. Menempatkan CintaNya di atas segalanya. Itulah hijrah.

Aku telah hijrah dan berharap kamu bisa hijrah sepertiku suatu saat nanti. Semoga Allah melembutkan hatimu.

Pangandaran, 25 February 2017
@mpit.kecil

#beraniberhijrah #kutinggalkandiakarenaDIA #hijrah #sudahiatauhalalkan #30DWC #30hbc #30hbc24mpit #day24

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Apa Kabar Kamu ?

malam ini, renunganku tak lagi sama dengan masa itu ya, karena bukan kamu lagi, ada seseorang yang lebih berarti namun, adakala,buku kusam ...